Quantcast
Channel: Lafamilledewijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 201

SEMARKUMA : Jalan-jalan Wisata Semarang

$
0
0
" Emang di Semarang ada apaan sih ? "

Kalo pengertian liburan cuma terbatas pada ngajakin keluarga ke theme park, ya emang gak ada apa-apaan sih di sini.

Kebetulan gw dan Hani klop, sebagai suami istri penyuka sejarah. Jadi pas liburan kemarin, kami sempat mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Semarang.

Day 1, 15 May 2015 

1) KLENTENG SAM POO KONG
 Jl. Simongan Raya No. 129, Semarang
Tiket masuk : Rp 3.000,00 / orang
Tiket masuk Area Kuil, Gua dan Gedung Batu : additional Rp. 20.000,00 /orang.
Jam Operasional : 06.00 - 23.00

Karena buka paling pagi inilah, kami memulai wisata Semarang dengan mengunjungi klenteng ini di hari pertama kami liburan. Soalnya gw pikir lokasinya jauh. 
Ealaah, ternyata mah gak sejauh yang gw bayangkan. :p

Klenteng Sam Poo Kong ini merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. 
Parkir yang cukup luas




Tjiao Bella !


Enaknya tempatnya luas banget dan banyak tempat duduk kalo kelelahan jalan ngelilingin klenteng. 

2) LAWANG SEWU
Jalan Pemuda, Komplek Tugu Muda
Tiket masuk : Rp 10,000 / orang
Jam operasional : 07.00- 22.00

Sepulang dari Sam Poo Kong kami balik dulu ke hotel karena Hani mo shalat Jum'at. Sementara nungguin Hani shalat Jum'at, gw sama Athia berenang aja.
Sehabis shalat Jum'at, makan siang barulah lanjut wisata ke Lawang Sewu atas permintaan keponakan gw yang notabene demen nonton pelem horor.

Beda sama Sam Poo Kong yang letaknya agak di pinggir kota Semarang, Lawang Sewu ini mah pas di tengah kota Semarang deket Tugu Muda. Deket banget dari hotel kami menginap.

Lawang Sewu ini semula merupakan kantor perusahaan salah satu maskapai Kereta Api jaman Belanda. Dinamakan Lawang Sewu karena bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar sehingga sering dianggap sebagai pintu oleh masyarakat kita. Katanya sih sebenarnya jumlah pintunya gak nyampe seribu. 
Mbuh.
Waktu ke sana sih, gw gak ngitung sendiri. :p



Atuuuut !
Menghitung tegel
Cilukba
Menatap masa depan
Nyender di kereta api
Miring ke kiri " Sukses ya, Say ", miring ke kanan " Good bye ya, Say "
Pose ter-alay hari itu !
Siap-siap ganti nama FB jadi : Ind@h ChaY@nknya Hani
3) MESJID AGUNG JAWA TENGAH
Jl. Gajah Raya No. 128, Sambirejo, Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah

Karena kesorean dari Lawang Sewu, gw ngajakin shalat Ashar.
Gak tanggung-tanggung ! Shalat Asharnya di Mesjid Agung Jawa Tengah

Karena nyampe sini udah kesorean, kami gak sempat keliling Mesjid dan naik ke atas menara Mesjid Agung ini.
Kalo cuma numpang shalat doang kayak kami mah heratis ! Bayar parkir doang, Ukhti. 
Mesjid Agung Jawa Tengah di kala senja


Pose Sholehah
Day 2, 16 Mei 2015

4) KOTA LAMA SEMARANG naik SEMARJAWI
Tiket
Senin - Jum'at Rp 10.000,00 / orang dewasa, Rp 5.000,00 / anak
Sabtu-Minggu Rp 10.000,00 / orang dewasa, Rp 5.000,00 / anak
Jam Operasional : lihat di website Semarjawi

Sebenarnya gw berencana keliling Kota Lama Semarang naik SEMARJAWI ini di Jum'at sore. Kalo masih ada yang belum tau Semarjawi, jadi Semarjawi ini double decker bus yang membawa kita wisata keliling kota lama Semarang.
Perjalanan memakan waktu sekitar 30-45 menitan lah.

Awalnya dari Jum'at pagi mo beli tiket Semarjawi ini via online. Tapi gw takabur dan under-estimate.
Pikirnya gw, " Ah, ngapain juga book tiket via online segala. Siapa sih yang mo naik Semarjawi ? '

Sepulang dari Lawang Sewu, gw langsung menuju ke Cafe Retro di Jl. Garuda ( belakang Gereja Blendugh) dimana tempat ini merupakan salah satu penjualan resmi tiket Semarjawi Offline.

Ternyata untuk hari Jum'at sore hingga malam, tiketnya udah fully booked sodara-sodara !
Yang tersisa cuma jam 9 malam. 
Laaah, emang mo duduk keliling kota bareng mbak Kunti ??

Untuk Sabtu sore sampe malam pun sudah fully booked. Yang tersisa tinggal yang jam 8 pagi.

Makanya dari pengalaman ini, gw sarankan bagi yang mo naik Semarjawi mending book via online dulu deh.

Sedari jam setengah 8 pagi, kami udah standby di Taman Srigunting untuk naik Semarjawi ini. Pesen dari mas-mas Cafe Retro kemarin sore, jangan sampe telat karena Semarjawi ini ontime lho.
Tempat berkumpul menunggu Semarjawi
Menanti dengan tidak sabar datangnya Semarjawi
Dan Semarjawi datang pas jam 8 lewat 2 menitan lah.
Kami kebagian duduk di atas. Kayaknya mendingan naik Semarjawi yang jam 16.00 atau jam 17.00 sore. Matahari udah gak menyengat.

Tips dari gw : Jangan lupa bawa kecemete dan topi ya karena kalo duduk di atas itu panas banget, Kakaaak.
Dan jangan lupa kalo bawa anak duduk di atas, tetap waspada ya. Soalnya sepanjang perjalanan banyak ranting-ranting pohon di atas kepala.

Athia dan gw sama-sama Super likey naik Semarjawi ini. 
Kami keliling kota lama Semarang dan dipandu oleh guide yang menjelaskan sejarah bangunan-bangunan lama di situ. Bahkan di beberapa tempat, Semarjawi sengaja berenti cukup lama memberikan waktu untuk para penumpang mengambil foto.
Akhirnya kesampean juga jalan-jalan wisata naik Semarjawi
Difotoin Deded dari bawah
Muke-muke norak bahagia naik Semarjawi
#Wefie saat diberikan waktu untuk foto-foto
Jl. Raya Semarang – Solo KM 35 Bawen, Kab Semarang.

Seturunnya kami dari naik Semarjawi, kami melipir sarapan mengisi perut lalu melanjutkan perjalanan ke Kampoeng Kopi Banaran.

Lokasinya sih udah bukan di Semarang lagi, melainkan di Bawen. Jadi kami naik tol dari Semarang, ambil exit tol Bawen , belok kiri dan gak jauh dari situ posisinya ada di sebelah kanan jalan. 

Mungkin kami datang bertepatan dengan long wiken ya. Jadi Kampoeng Kopi Banaran ini dipenuhi sama pengunjung.Gw langsung antri mo naik Kereta Wisata yang mengelilingi kebon kopi. 
Ada dua jenis kereta keliling yang ditawarkan di Kampoeng Kopi Banaran ini.
1) Kereta Wisata yang bisa memuat 5-6 orang harganya Rp 60ribu / sekali jalan. Tujuannya ke kebon kopi.
2) Mobil Golf yang muat max 4 orang harganya Rp 50rb / sekali jalan. Tujuannya keliling kebon buah.

Tadinya gw mo pilih Kereta Wisata aja, tapi sebelumnya udah diingetin terlebih dulu sama mas-mas yang jual tiket " Antrinya satu jam setengah ya, Bu. Kalo mobil golf, antrinya 30 menit - 45 menit ".

Yassalam. Akhirnya kami milih naik Mobil Golf buat keliling Kebon Buah dan diajak keliling resort di situ.

Sembari nunggu dipanggil antrian naik mobil golf, kami pesen minum dan cemilan di Saung besar. Kopi creamnya enaaak !
Ealah, ternyata pas bayar, saung besar ini dikenakan charge sebesar Rp 15rb lho.

Kampoeng Kopi Banaran ini pas banget kalo mo ngajakin anak-anak. Karena selain ada kereta wisata tadi, mereka juga ada fasilitas outbond, playground anak-anak dan waterpark.

Namapun kampoeng kopi, tentunya mereka juga menjual produk kopi bubuk. Gw beli dua bungkus kopi premium ( yang 100% kopi) hasil produk PTPN 9 ini buat oleh-oleh Boss gw dan salah satu supervisor maintenance yang kedua-duanya sama-sama Coffee Addict.

Menurut Boss gw," I like it, Indah ".

Wanginya harum dan rasanya enak.
Walaupun sama-sama kopi 100% (tanpa campuran) Kayaknya dia lebih suka kopi yang gw beli di sini ketimbang kopi Cap Kingkong yang gw bawain dari Bangka kemarin.

6) CANDI GEDONG SONGO
Desa Candi, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah

Gegara ke Candi Gedong Songo inilah, gw baru tau kalo Susan Spa Resort yang direkomendasiin di forum FD itu ternyata.....adoh tenan ya dari Semarang ! ( red : jauh bingits!).

Sebenarnya agenda ke Candi Gedong Songo ini datangnya justru pas lagi duduk-duduk di Saung Besar Kampoeng Kopi Banaran.
Karena suami gw yang kegayaan itu sok-sokan kepanasan di Kampoeng Kopi, makanya dese gugling nyari tempat yang adem-adem deket-deket Bawen situ. 
Ketemulah rekomendasi Candi Gedong Songo yang katanya adem. Ya iyalah wong di atas bukit.

Perjalanan menuju Candi Gedong Songo mirip-miriplah dengan perjalanan ke Candi Cetho, Solo tahun lalu melewati bukit yang mayan terjal.
Hanya saja kalo ke Candi Cetho gak pake ketemu macet karena gak ketemu pasar. 
sementara ke Candi Gedong Songo ini kami melewati beberapa titik kemacetan karena ngelewatin pasar.

Dan oh ya, bedanya lagi waktu ke Candi Cetho, gw berhasil sampai mendaki tangga sampai ke puncak candi. Sementara di Candi gedong Songo ini gak pake tangga. Jadi jalannya berbatu dan menanjak. Sementara baru sampe Candi gedong 1 aja mbaknya Athia yang lemu itu mo pingsan.

Gw dan keponakan Hani baru nyampe perjalanan menuju candi gedong 2,3,4 langsung terengah-engah kibar bendera putih tanda menyerah.
*makanya olahraga, Indah !*
Gaya prewedding sejuta umat yang nunjuk-nunjuk
Ikut-ikutan !
#dibuang sayang
Semoga next time gw (beneran) bisa sampe dan ngeliat semua Candi Gedong Songo beneran. Dimana katanya hanya orang tertentu aja yang bisa nemu Candi kesembilan.
*benerin jilbab*

Viewing all articles
Browse latest Browse all 201