Quantcast
Channel: Lafamilledewijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 201

Rumah Ketiga : A Place Where Our Hearts Reside

$
0
0
Ikut-ikutan Uwi ah yang pernah cerita soal rumah yang pernah mereka tempati. 
Gw juga mo cerita soal rumah dimana kami pernah bernaung. 
Berteduh dari teriknya panas dan berlindung dari rinai hujan.

Sehari setelah menikah tanggal 23 Desember 2007, keesokan harinya gw dan Hani langsung berangkat bulan madu ke Yogya. Kami menghabiskan kurang lebih 5 hari di Yogya, termasuk di Kaliurang dan 2 hari di Solo.

Rumah Pertama : Taman Rafflesia, Bekasi Timur.
Sepulang dari bulan madu, kami tinggal di Taman Rafflesia, Bekasi Timur. Inilah adalah rumah tempat gw dan Hani bernaung untuk pertama kalinya sebagai suami isteri. 

Di rumah ini jugalah, athia mengalami masa-masa transformasi dari seorang bayi menjadi seorang toddler.

Yang mengherankan bagi banci kopdar kayak gw, walaupun sebenarnya kompleks gw dan kompleks Mbak Lidya di Pondok Hijo terhitung tetanggaan selemparan kolor, namun kami justru gak pernah kopdar lho. 
Saat itu sih. 
Malah setelah gw pindah, gw udah 2X ketemu Mbak Lidya. Hihihi

Hmmm...gak terlalu banyak kenangan menyenangkan yang mampu gw ingat selama tinggal di kompleks ini. 
Satu per satu masalah mulai muncul dari lingkungan sekitar yang bikin gak nyaman. 

Setelah beberapa lama, gw mikir mungkin salah satu hikmah di balik musibah itu, kami kayak 'dipaksa' ditakdirkan untuk meninggalkan rumah ini dan pindah ke tempat lain untuk melanjutkan hidup.

Itulah salah satu alasan kenapa gw dan Hani gak tertarik untuk kembali ke daerah ini lagi.

Namun di sisi lain, berkat tinggal di kompleks inilah, gw mengenal sosok sang Nenek Istiqomah, begitu Mbak Rina memanggilnya.

Rumah kedua : Rumah Pekayon.
Pasca musibah Kebakaran itu, sementara gw, Hani dan Athia menumpang di rumah kakak gw di Kota Wisata.
Lingkungan kompleks yang cukup menyenangkan dan sama sepi tenangnya dengan Taman Rafflesia kemarin.

Tapi tetep ya, Boook.
Seenak-enaknya di rumah orang,yang namanya surga ada di rumah sendiri. Makanya kami mikir gak mungkin terus-terusan kami menumpang di rumah orang tua dan kakak gw.

Sempat terlintas ide gila mo menempati rumah kami yang di Jababeka. 
Namun ketika gw memperhitungkan waktu yang akan terbuang jika kami beneran mutusin untuk menetap di sana, kayaknya ini bakalan jadi pilihan super akhir deh. 

Kalo buat gw yang kala itu masih kerja di Cikarang sih gak masalah. 

Namun buat Hani yang kerja di Tanah Kusir, deeuh dese bakalan senasib sama Bang Toyip. 

Lah, bayangin ajah.
Waktu kami tinggal di Kota Wisata, kami nyampe rumah baru sekitar jam setengah 9 malam. Udah gitu kondisi kami udah sangat lelah karena perjalanan menuju Cibubur baik pulang maupun pergi macet mulu! *mewek*

Akhirnya solusi express-darurat yang kami ambil saat itu adalah mencari kontrakan rumah. 
Sembari ngumpulin receh demi receh untuk beli rumah baru. 

Lokasi yang menjadi pilihan utama kami saat itu adalah Bekasi Timur. Pertimbangan gw saat itu supaya gw gak menghabiskan waktu terlalu lama dalam perjalanan pergi dan pulang kerja.

Sebenarnya dua pilihan lokasi yang dihadapkan ke kami saat itu.
Lokasi opsi pertama adalah di Bekasi Timur, tepatnya di Bulak Kapal Permai, kompleks perumahan dimana Mbak Pur tinggal. 
Naah Mbak Pur ini adalah sohib gw sewaktu kerja di pabs yang lama. Dia dan suaminya udah deket banget sama gw dan Hani. Kami udah bak sodara sendiri
Makanya gw begitu-sangat-ngebet-sekali-pengen tinggal di kompleks ini.
Oh well, awalnya. 

Dan di saat yang bersamaan, temennya Hani juga menawarkan menyewakan rumah beserta perabotannya di Pekayon, Bekasi Barat sebagai opsi .

Jujur, karena selama 3 tahun gw udah mulai terbiasa tinggal di Bekasi Timur, gw kok males untuk mensurvey rumah temen Hani di Bekasi Barat.

' Hah, Pekayon ? Dimana sih itu ? Enggg...Gw males aah kalo jauh dari exit tol ' *sumpah, waktu itu gw buta daerah Bekesong*
' Exit tol Bekasi Barat ?? Hah, itu kan antrian exit tol dari arah Cikarang udah melingkar kayak ular naga! Hiy, macetnya nau'dzubillah. '

OH, OK
Kemudian gw mengakui bahwa petuah orang tua zaman dulu bener banget. Jangan suka takabur. Ntar ketulah. :p

Seperti yang gw bilang. 
Awalnya gw sangat berharap menemukan rumah kontrakan di kompleks yang sama dengan Mbak Pur.  

Menyambut keinginan gw untuk tinggal deketan sama dia, Mbak Pur dan suaminya pun membantu cari kontrakan di sekitar kompleks rumahnya. 

Namun seakan memang takdir menentukan lain. Begitu ngeliat satu-satunya rumah yang available untuk kami sewa di kompleks Mbak Pur, gw kok gak sreg ya.

Karena kondisi kami sangat membutuhkan rumah untuk tempat tinggal secepatnya, ya mo gak mo gw dan Hani gak punya pilihan lain lah selain mencoba survey rumah temennya Hani yang di...eh dimana itu. Pe-ka-yon ?

Pulang dari survey rumah di Bulak Kapal tadi, gw dengan rasa setengah hati dan (sok-sokan) terpaksa ngajakin Hani keluar tol Barat untuk coba survey rumah temen Hani yang mo dikontrakin ke kami. 
Berhubung kami survey di malam hari dan memasuki daerah yang belum pernah kami jajahi sebelumnya jadi agak susah mencari-cari alamat rumah yang dimaksud. 

EDYAN, ya!  
Baru aja exit tol Bekasi Barat dan belok ke arah Pekayon, tetiba mood gw terhadap opsi nomer dua ini nambah jadi tiga per-empat hati. 

' Eh, ternyata deket sama banyak mall ya, Han ? ' #eaaa serasa orang kampung baru ngeliat mall.

Kemudian kami pun nyampe di kompleksnya, memasuki dalamnya dan mengamati suasana kompleksnya, lingkungan sekelilingnya, eeeh gw pun mendadak berubah pikiran 360 derajat.

Arrggghhh...Gw yang-tadinya-ogah-survey-Pekayon-yang-gw-pikir-ngelesep-dimananya-Bekasi-Barat eh kok malah jadi berbalik jatuh cinta sih.

' Han, kayaknya enak juga ya tinggal di sini. Bilang dong sama temen loe, kita jadi deh kontrak rumahnya '

Seketika rasa kecewa gw karena gak jadi tetanggaan sama Mbak Pur pun sirna dan berganti harapan-impian tinggal di lingkungan yang benar-benar baru.
Maksud gw, dari Bekasi Timur ke Bekasi Barat. #iye #capedehEmang

Gw percaya mungkin beginilah jalan yang diberikan Allah SWT untuk mempertemukan kami dengan lingkungan Pekayon dan sekitarnya ini. 
Dengan proses yang gak banyak birokrasi, gak berapa lama setelah gw ngangguk ke Hani malam itu, kami pun resmi menjadi warga Pekayon.   

Hingga waktu berlalu tanpa terasa, dua tahun berlalu sudah. 
Masa sewa Rumah Pekayon pun berakhir di minggu ketiga Maret 2013 kemarin.

Gw sangat menikmati setiap hari yang gw lewati di Rumah Pekayon. 
Beneran. Tinggal di sini bikin gw sampe bingung mo milih belanja bulanan dimana. #congkak!

Ngejengkang ke Naga Pekayon, mo ngesot ke Carrefour BesQ, mo koprol ke Giant Pekayon, mo sambil ngemall belanja di SuperIndo MetMall, mo salto ke Lotte Mart ato emang diniatin banget belanja di Hari-Hari Bekasi Cyber Park, Hero Kemang Pratama ah semua ada dalam jangkauan!

Waktu tinggal di Bekasi Timur, gw biasanya belanja bulanan di Giant Pondok Timur, Carrefour Blu Mall, Super Indo Bulak Kapal dan Hari-Hari BTC.
Di antara ke-empat pilihan itu, gw dulu paling demen deh belanja bulanan di Hari-Hari BTC. 
Menurut pengamatan dan perhitungan gw saat itu, di Hari-Hari nih udah paling murce, Cong!

Tapi setelah gw pindah ke Pekayon, gw jadi berubah pikiran.
Bayangin dan silakan kalkulasiin sendiri.

Harga promo minyak goreng 2L di Giant / Carrefour paling murah sekitar 21rb-an.
Sementara di Hari-Hari kemarin gw sempat liat promo paling murah di Rp 18.900. 
Tapi tetep gw mutusin gak jadi belanja bulanan di sini. 
Hani gak abis pikir keputusan gw untuk gak jadi belanja bulanan di Hari-Hari...hanya berdasarkan patokan promo minyak goreng.
' Gak make sense, ' katanya!

Yabwesh, somehow feeling gw bilang kok murahan belanja di Naga ya.
Dan bener aja doong. 
Di Naga Pekayon gw dapet promo minyak goreng cuma Rp 16.900 saja.
Itu baru satu item doang. Hitung berapa banyak yang bisa dihemat dengan selisih pengkalinya.

Bodo amat ah dengan pencitraan belanja di low-end supermarket. 
Yang penting gw bisa hemat banyak. Huhuhu #terEmak-Emak sekali.

Itu salah satu yang membuat gw kerasan tinggal di sekitaran sini. *alasan emak-emak irit*
Gw pun mengutarakan ke Hani untuk mencari rumah di sekitaran daerah Pekayon, Galaxy sini.   

Alhamdulillah, kami udah ketemu Rumah idaman yang gak jauh-jauh dari lingkungan yang gw tinggali selama dua tahun belakangan ini. 
Dan pertengahan bulan kemarin, kami pun sudah serah terima untuk rumah kami yang baru.

Dasar emak-emak sentimentil ye.
Waktu kami beres-beres mengangkut barang-barang kami yang gak seberapa itu pindah dari Rumah Pekayon ke rumah baru, ada sedikit rasa kehilangan dalam hati gw saat mengunci pintu pagar. Huhuhu...

Terima kasih atas dua tahun yang sangat indah, Rumah Pekayon.
Selama dua tahun, Rumah pekayon menjadi tempat kami bernaung yang nyaman.

Hey, Life goes on. Here we go. Menetap di rumah yang ketiga.

Somehow, gw belum tau apakah rumah ketiga ini masih masuk wilayah Pekayon, Rawa Lumbu atokah Bojong Menteng ?
Bekasi Selatan, Bekasi Barat, atokah Bekasi Timur ?
Adakah yang bisa bantu informasiin gw. :p

Lalu, gak angin gak ada badai tau-tau Nuke nanya ke gw berapa kisaran biaya renovasi rumah per meter.
Laaah, sempet bingung aja sih kenapa Nuke nanya ke gw ya. 
Kan gw udah resign dari properti setahun yang lalu. :p

Setelah blogwalking ke blog yang cerita pindahan rumah baru, gw baru ngeh.

Rata-rata sih mereka yang pindahan ke rumah baru nulis kalo mereka melakukan renovasi dari yang kecil-kecilan sampe besar-besaran terhadap rumah baru mereka sebelum ditempati.
Mostly alasan renovasi terbesar adalah memasang kitchen set !

' Hah ? wahduh ! Lah piye iki ' #peer-pressure

Gw langsung merasa jadi emak-emak #terhina di muka bumi. Karena mungkin gw satu-satunya yang pindahan ke rumah baru dan sama sekali gak ada kegiatan renovasi. :p

Yah abisan menurut gw, ruang-ruang yang ada di rumah saat ini udah cukup memadai fungsinya untuk mengakomodir kebutuhan dasar gw kok. #pembelaan

Selanjutnya : sessi curhat bebas sama CiMon, sesama tawanan kota dalam waktu yang lama. :p
Begitu akad kredit dinyatakan " Gimana, Sah? Saaaaah ", kita pun langsung diikat buat bayar cicilan KPR bulan selanjutnya. *mewek sampe Cirebon*
Sementara kita sendiri masih butuh bernafas dari dana (yang gak sedikit) untuk mengisi rumah. 
Terus, duitnya darimanaaaaaa ?? *semoga kedengeran sampe ke langit ke tujuh*


Di saat gw merasa terTekanBatin terGalau itulah, gw beruntung menemukan artikel ini yang ditulis Lita, Managing Editor Mommiesdaily sekaligus ketua paguyuban Al Galaxyah.
Tulisan ini mengangkat beban di batin gw sekaligus membuka mata gw bahwa bukan cuma gw doang kok di dunia ini yang bangkrut setelah bayar KPR dan tetek bengeknya. *cium tangan Lita. Thanks for being real, Lit!* 

Sini gw kasih tau deh.

Walaupun mengisi rumah adalah PR yang sangat menguras kantong, namun believe me, sekaligus PR yang paling menyenangkan.

Ish, apalagi kalo loe ngeliat printilan yang lucu-lucu. #gakpenting pun dibeli karena faktor kelucuan. #serius.

Ooh ya, dan jangan ngarepin gw akan membuat posting khusus untuk tiap update setiap sudut rumah, karena sesungguhnya style gw dalam mengisi rumah ini adalah MiniMax.

Bagaimana cuma dengan budget minimal yang ada di kantong gw saat ini, kami bisa mendapatkan fungsi yang semaksimal mungkin. Ha!

Sementara the-modern-family lain asyik mantengin website IKEA, jambangin Informa, customize furniture di tukang kayu langganan, gw jadi #antimainstream beda sendiri. 
Mungkin karena faktor budget ngisi rumah gw udah kegerus sama cicilan KPR kali ya. #ehKokCurColLagi

Gw justru bolak-balik ngeliatin alternative source vendor lain yang gak kalah asyik. Hahaha.. mungkin gw akan tulis satu postingan khusus soal ngisi rumah dan hal ter-Freak yang gw lakuin pas persiapan pindah. 
At least ada hal yang mayan informatif yang gw share di blog ini selain curhat-curhat labil. Hihihi 

Oh OK,kalo Informa, Ace hardware, Atria Living sih emang banyak printilan lucu. Karenanya gw cuma ngincer printilan lucu aja di sini. 
Kalo yang gede-gede, errrrr....mari kembali utak-atik kalkulator.

Eniwei, walopun saat ini rumah kami masih minimax-style, namun pelan-pelan makin ke sini makin berasa "homy".
Oh, I Love my new neighbourhood !
Gw juga jadi makin semangat lari dalem kompleks di pagi hari, karena kadang masih keliatan ada kabut...

Seperti yang pernah gw bilang sebelumnya, bahwa" bukankah yang terpenting untuk sebuah rumah adalah saat loe merasa nyaman, saat loe merasa fun mengeksplorasi banyak hal baru yang menarik, saat loe merasa kebutuhan loe terpenuhi dalam ruang yang terbatas itu , dan membuat loe merasa hangat di tengah orang-orang tercinta ? "

And, luckily we've found it here. In our home.
That's why we name it 

Rumah ketiga : " A place Where Our Hearts Reside "

Viewing all articles
Browse latest Browse all 201

Trending Articles


Girasoles para colorear


Tagalog Quotes About Crush – Tagalog Love Quotes


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


INUMAN QUOTES


Re:Mutton Pies (lleechef)