Quantcast
Channel: Lafamilledewijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 201

Pinisi : Ketika Belajar Terasa Menyenangkan

$
0
0
Sewaktu gw mendapat tawaran dari @pinisiIndonesia untuk hadir dalam acara Blogger Gathering yang diadakan tanggal 26 Januari 2013 di Pinisi Edutaiment Park, gw langsung uber excited. UBER, bukan cuma excited!

Dari Timeline Twitter pun dipenuhi sahut-sahutan antara temen-temen blogger  yang sama antusiasnya kayak gw.

Begitu dikirimi email formil mengenai tawaran tersebut, ada dua alasan mengapa gw langsung membalas email konfirmasi :
  1. Banyak temen-temen blogger gw yang udah rame ribut pengen dateng. Bahkan Erry BibiTititeliti pun bela-belain datang nun jauh dari Bandung. Wah bisa-bisa beneran kopdar akbar nih! Kapan lagi bisa ada acara kayak gini. Udah difasilitasi, dapet workshop tentang menulis pulak. Pas bener untuk emak punya blog dengan kemampuan nulis minimalis ini kan ?
  2. Gw penasaran sama playground yang masih terhitung gress ini. Ya iyalah kan Pinisi ini baru grand opening bulan November 2012. Jadi pengen tau dooong, apa sih bedanya sama playground di mall-mall lain. Ada yang beda ato cuma gitu-gitu aja ?
Dikarenakan gw mendapat undangan untuk 2 orang dewasa dan 2 orang anak-anak, maka gw mengajak salah satu keponakan gw yang berusia 5 tahun untuk menemani Athia di playground nanti. Gw juga udah niat mo menambah satu tiket lagi untuk mbaknya Athia.

Dalam undangan tertulis acara dimulai jam 9.30 pagi. Tapi yanamapun emak-emak, kurang afdol kalo gak rempong di pagi hari. Belon lagi jemput keponakan gw dulu. Makanya gw pikir gw udah telat aja nyampe parkiran sekitar jam 10 lewat. 

Ohya, Pinisi Indonesia ini berada di mall Pasaraya Blok M lantai 8 dan 9, Jl. Iskandarsyah II/2 kebayoran, Jakarta Selatan.

Sempat bingung kepikiran parkirnya gimana yaaa karena kan banyak banget blogger yang mo datang. Eeeh, ternyata parkirannya di gedung Pasaraya itu cukup luas. 

Lagipula sewaktu kami datang parkiran di sini masih sepi, kami masih leluasa memilih tempat yang stategis (dekat pintu masuk ke mall). Ah demen deh kalo gak susah nyari parkir kayak gini. Jadi gak bikin emosyong. Malesin banget kalo belum apa-apa udah susah nyari parkir, jadi setres ikut mempengaruhi mood buat aktivitas selanjutnya. Ya gak sih ? 

Agak lega karena gw ngeliat Nike dan keluarga yang parkir pas di sebelah mobil kami. Berarti ada temen yang telat juga. Namun, berhubung gw harus bangunin Athia yang bobo sepanjang perjalanan tadi, jadi Nike jalan duluan ke Pinisi.

Dari gedung parkir, tinggal naik lift dari pintu masuk ke lantai 5. Jalan ke sayap seberangnya, abis itu kami naik lift lagi ke lantai 9. 
Ada di beberapa lantai di PasaRaya
Gak terlalu susah kok buat menemukan Pinisi ini. 
Karena setiap pramuniaga PasaRaya yang kami tanyakan bisa memberikan petunjuk arah dimana Pinisi ini berada.

Begitu nyampe lantai 9, gw pun registrasi ulang acara dan membeli tiket tambahan untuk Mbaknya Athia.

Ohya, Harga tiket untuk anak-anak usia 4-16 tahun bermain selama 6 jam dan 8 jam sebesar Rp 115 ribu.
sementara tiket orang dewasa dan toddler usia 1-3 tahun seharga Rp 50,000 saja.

Gak usah takut waktunya mepet maen di sini, karena Pinisi buka kurang lebih selama 11 jam, yaitu dari jam 9 pagi sampe jam 8 malam, dari Senin sampai Minggu.

Sambil menunggu kelas workshop menulis bersama Chief Editor salah satu majalah wanita di Indonesia *yang mana ternyata jam segitu gw tergolong belum terlambat!*, Gw pun mengajak Athia dan keponakan gw masuk ke arena playground. 
Namanya juga Pinisi ya, makanya ada satu perahu guedee yang memakan tempat hampir 50% dari luas playground lantai 9 itu.
Pinisi yang menjadi Icon dari Pinisi Eduitaiment Park
Waktu gw ngeliat plang ini, gw bingung mo nyobain yang mana duluan. Si Athia mo maen yang ini, keponakan gw mo nyobain yang itu. Duh ! Untung ngajak mbaknya Athia. Jadi bisa berpencar nemenin anak-anak ini.
Pilihan Wanana di Pinisi Edutaiment Park
Hani dan Athia memilih main di Kids Playground. 
Beruntunglah kami memilih wahana itu sebagai tempat main pertama, karena di sana gw ketemu temen-temen blogger yang udah duluan datang. 

Dilema yang serupa dialami juga oleh keluarga pengunjung lain, rupanya.
Ada bapak-bapak yang menemani anak laki-lakinya maen di area outbond, sementara ibunya berpisah dengan mereka, mengajak adik perempuannya main di playground khusus untuk toddler usia 1- 3 tahun. 

Saat lagi nungguin Athia main di Kidz Playground itulah, gw ketemu dengan  Yeye, Vera, Mbak Rina, Teh Erry *langsung sungkem sujud*

Baru sebentar rasanya bercipika-cipiki, ber-say-hello, udah terdengar suara panggilan dari loudspeaker yang mengajak kami para undangan blogger untuk masuk ke ruang theater guna mengikuti workshop tentang menulis.

Acara dibuka oleh MC kemudian Mbak Ari Kartika selaku Direktur Pinisi Edutaiment Park, memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, Mbak Ari Kartika menyampaikan beberapa konsep Pinisi Edutaiment Park yang membedakannya dengan playground lain yang mulai menjamur di Jakarta.


Mbak Ari Kartika memberikan kata sambutan
Salah satu konsep yang diusung oleh Pinisi Edutaiment Park ini adalah suatu playground aseli Indonesia (bukan franchise dari luar negeri) yang tidak hanya menjadi tempat anak-anak untuk bermain, tapi juga belajar mengenal seni budaya leluhurnya demi menjaga kelestarian seni budaya Indonesia. Namun tentu saja, agar anak-anak lebih tertarik untuk mempelajarinya, dikemas dengan semenyenangkan mungkin.





Selain itu Pinisi juga bekerja sama dengan Kak Seto Center untuk membantu para orang tua mengenal karakter belajar anak. Apakah Visual, Auditory ataukah kinetik learner.

Para blogger sudah nampak antusias dengan acara workshop, akhirnya masuk juga ke acara yang ditunggu-tunggu sedari tadi. 
Mbak Asteria Elanda, Editor in Chief Good Housekeeping Indonesia
Pagi itu, Mbak Asteria Elanda share ke kami bagaimana caranya meningkatkan kemampuan menulis kami. Menurut Mbak Asteria, untuk mendapatkan tulisan yang enak dibaca itu gak musti bakat kok. Melainkan diasah dari pengalamannya menulis. 

Ada beberapa point yang harus diperhatikan dalam menulis. Salah satunya adalah menempatkan " 5W+H "  dalam satu tulisan. Kehadiran 5W+H tadi gak musti harus tersurat kok, bisa jadi tidak terlihat tapi sebenarnya selalu ada dalam suatu postingan.

Selalu pertajam panca indera dalam menulis, sehingga akan menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih 'bernyawa'.

Setelah interaksi tanya-jawab, kami pun diberikan semacam tantangan kecil untuk menulis postingan dalam waktu 15 menit. 
Huaaa.....jujur, tantangan ini mah bukan kecil, tapi cukup berat sih buat gw.
Apalagi selama ini gw terbiasa nulis tanpa teknik, suka-suka-hore!-gw aja dan tidak dibatasi oleh deadline. Makanya suka banyak draft posting di blog gw.

Apalagi kalo mendapat tantangan menulis padat, bermakna dan menarik dalam 3 paragraf. Kayaknya gw justru butuh waktu lebih lama ketimbang nulis 3 halaman. Hahaha...*udah gak mempan negak panadol! Kudu nyobain paramex*

Sementara menunggu gw asyik mendengarkan tips Mbak Asteria di workshop, gw gak khawatir Athia bakalan bosan. Soalnya mereka sibuk nyobain permainan ini itu di playground. Jadi tenang deh ikut workshop dengerin Mbak Asteria.



Eniwei, waktu berjalan cepet banget. Tau-tau udah ada panitia minta agar semua tulisan kami dikumpulkan. Dan kami pun diminta berkumpul di lantai atas untuk makan siang yang sudah disiapkan.
HORRAY! Makan siang ! Baru berasa laper deh. Sepanjang workshop tadi gak berasa laper lho.

Agak lumayan lama sih, kami antri menunggu bakso dan botol aqua kami datang. Namun sembari nunggu, gw coba mengisi waktu dengan ngajakin anak-anak naik train di lantai yang sama. Hanya gw, Athia dan keponakan gw. 
Hihihi...

Selama ini kan biasanya Athia naik chocho train yang berjalan di lantai mall ya, nah di Pinisi ini keretanya mengitari rel di pinggiran antara lantai 9 dan 10. 
Hmmm....awalnya gw agak-agak ngeri gitu. Soalnya kan gw emang agak takut ketinggian. Ngeri jatuh aja gitu.

Namun begitu duduk di salah satu gerbong dan ditutup pintunya, baru merasa lega. Ternyata kanan dan kiri rel udah dibatasi dengan tembok kaca gitu. gak perlu ngerasa takut bakalan jatuh. Hiuuuf... lega deh kalo begitu.

Setelah dua putaran mengelilingi rel, Athia belum pengen turun dari train. 
Tapi gimana dooong, emaknya udah kelaperan. hahaha...
Jadi gw iming-imingi dengan makan bakso, barulah dia mau turun. 
Abis itu gw antre lagi nungguin makanan dateng bareng Depe, Umnad, Tya Priyandito. Hihihi...

Selese makan sekitar jam setengah 2 lewat, kami digiring lagi ke ruangan theater untuk nonton pementasan Lutung Kasarung sekalian Mbak Asteria mo mengumumkan pengumuman pemenang tantangan menulis selama 15 menit tadi.
Gw sih udah tau gak bakalan menang. Wong tulisan acak-acakan. ya yang ditulis dan tulisannya. :p
Biarlah, selama semua keresahan di hati gw bisa gw tuangkan di blog ini, rasanya sudah cukup. #denial #maleskompetitip

Jadi, inilah pemenang tiga tulisan yang paling menarik dalam waktu 15 menit tadi hasil pilihan Mbak Asteria Elanda.
Pemenang ketiga adalah Mbak Indah Juli *halo salam kenal, Mbak!*
Pemenang kedua adalah Mbak Myra yang sering gw kunjungi blognya.
Dan pemenang pertama adalah Dian Prima a.k.a Depe, Bu Momod Mamaku Koki Handal yang seneng maenan blender. Hihihi

Selamat yaaa, teman-teman ! *kecup pipi kanan-kiri virtual sekali lagi!*

Abis diumumkan pemenang tiga terbaik, pementasan Lutung Kasarung pun dimulai.
Athia anteng nonton Lutung Kasarung...
Cuma haus aja
Di antara pemeran theater Lutung Kasarung ini juga ada diselipin anak-anak pengunjung yang diajak untuk ambil peran dalam pementasan ini. Memang sih bukan pemeran penting, cuma figuran gitu deh. tapi setidaknya ini termasuk pembelajaran anak-anak untuk berani unjuk gigi tampil di depan umum. Belajar menaklukkan rasa takut dan mengembangkan bakat. *siapa tau ada yang kelak bisa meraih piala OSCAR*
  
Selama nonton pementasan ini,  gw justru lebih suka akting pemeran Putri Purbararang yang jahat itu dibanding akting pemeran Putri Purbasari yang baik hati, kekasih Lutung Kasarung, :p
Aktingnya lucuk. Sementara putri Purbasari...ya gitu deh. 

Anak-anak temen blogger lain banyak yang pindah tempat duduk ke panggung demi melihat pertunjukkan lebih dekat. Nampaknya mereka cukup antusias dengan pementasan ini. Gw juga sebenarnya pengen ikutan duduk di panggung. Tapi maluk. Hahaha...

Seharusnya dengan berakhirnya pementasan Lutung Kasarung, berakhir pula acara Blogger Gathering kali ini. Namun rasanya belum lengkap jadi blogger kalo gak disertai berfoto-foto narcist. *ntar disangka HOAX doang! :p*


Kesampean foto bareng Mbak De
Perasaan gw, udah banyak deh kami foto-foto dalam theatre. 
jepret sana, jepret sini.
tapi teuteuppp yeee...yang namanya foto-foto bareng gak pernah ada puasnya. 
Walhasil, sebelum pamitan pulang di depan lift pun sempet-sempetin foto-foto lagi.


Akhirnya gw foto bareng idola...Teh Erry *sungkem cium tangan*
Surely, It was FUN !
Me-Time yang menyenangkan buat gw adalah ketika bisa bersenang-senang bersama teman, ada 'sesuatu' yang tetap melekat di hati dan dibawa pulang *plus foto-foto sebagai bukti otentik tentunya!* dan melihat senyuman anak gw yang gak jauh dari gw karena ikut merasa senang.

Jadi buat gw, bukan cuma kopdar bareng temen-temen blogger, namun belajar kemarin pun terasa sangat menyenangkan. 

Terima kasih Pinisi Eduitaiment Park atas undangannya. 
Selain bisa ketemu temen-temen blogger lain beserta keluarganya, kami pun ikut senang main di sini.

Terima kasih juga Mbak Asteria Elanda dari Good Housekeeping atas workshop singkatnya. 
Bener-bener menginspirasi saya tentang cara menulis yang menarik. 

Membaca beberapa contoh share and blessing tulisan mbak Asteria yang dibagikan, aaah saya kepengen deh bisa nulis singkat namun bisa enak dibaca dan meninggalkan kesan saat selesai membacanya.

Semoga segera bisa diterapkan dan kemampuan menulis saya jadi lebih baik. 
Dan semoga tulisan saya bisa dimuat di Share and Blessing Good Housekeeping! *entah kapan!! Suatu nanti hari nanti. Yang penting semangaaat dulu !!!*

Viewing all articles
Browse latest Browse all 201